Dalam bukunya ini, penulis mencoba membahas perpuisian mulai dari istilah, definisi, jenis, analisis, revisi, hingga pada petunjuk penulisan puisi. Isi buku didasarkan pada pengalaman penulis dalam…
Ibu, sekarang aku pelajar SMA aku memilih jursan IPA senang dengan matematika walau agak kesusahan juga Ibu, sekarang aku mahasiswa Ini sungguh berbeda dengan SMA Bu... (Fadhil Akmal, …
Inilah Sraddha Bhinneka akan ragam Yang tetap bersatu Jua kami satukan Dalam sebuah karya Karya kami Pemuda-pemudi Indonesia
Tak peduli siapa engkau, ibumu ibu pertiwi, Namun, ia sedang bersedih, Saudaraku. la bertanya, 'Mana bhinneka tunggal ikamu? Sudahlah. Kembalilah erat ke pelukan Garuda. Sudah seharusnya kita meran…
Perjuangan adalah hal yang layak untuk dikenang sepanjang masa. Namun, sering kali kenangan-kenangan tentang perjuangan itu tidak ditanam dan terlupakan begitu saja. Hingga kemudian, melalui buku i…
Chairil Anwar pernah menulis puisi berjudul “Aku”. Dalam puisi itu dia antara lain menulis: Kalau sampai waktuku/’Ku mau tak seorang ‘kan merayu/Tidak juga kau. Apa yang disiratkan oleh bai…
Sejarah perjalanan sastra Indonesia, Hampir sama panjangnya dengan sejarah indonesia sebagai sebuah negara. Menelaah keragaman peralihan sastra dari satu masa ke masa berikutnya merupakan salah sat…
Dalam buku ini, sang penulis secara berturut-turut telah mengumpulkan prosa dan puisi, yang dipilih dari karya-karya para sastrawan Indonesia. Buku ini memuat Kumpulan cerpen dan puisi tahun 1942 s…
Lihat ke kaca dan bertanya: "sudahkah saya selfie(sh) hari ini?
"Cogito ergo selfie(sh)." - Descarteks
Tidak ada selfie(sh) yang retak!
mampus kau dikoyak-koyak selfie(sh)!
Selama ini kita tidak bisa menemukan sajak-sajak Chairil Anwar dalam satu buku. sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus, sedangkan sebagian…
Mata waktu, mata sunyi: memanggil, menelan. Ceruk cinta yang haus warna. Ceruk perempuan. Malam ini aku akan tidur di matamu. * Daun-daun celana berguguran di senja tersayang. Di senja tersayang da…
Aku letih menunggu dan berenang. Aku tak fasih menanti dan mengenang. Lubang dan liang di tubuhku tertutup air mata yang menggenang. Aku ingin mengajakmu berlayar di rasi bintang dan melayanglayang…
Aku bisa kehabisan air mata Tapi tak pernah bisa Mengapa tega kau abadikan luka
Waktu yang Tepat untuk Melupakan Waktu merupakan buku kumpulan puisi karya M. Aan Mansyur yang secara garis besar mengangkat tema atau berbahan dasar tentang pertanyaan-pertanyaan perihal imajinasi…
Buku ini berisi kumpulan puisi-puisi yang ditulis oleh para guru dan siswi SMA Future Gate Putri, Bekasi.
Saya membayangkan akan lebih banyak orang Indonesia suka sastra setelah membaca Celana. Mungkin mula-mula tergelitik untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. Tetapi, siapa tahu, setelah itu orang…
Amarah dan duka menjadi jeladri dendam bola-bola api ta terkendali yang membentur diri sendiri dan memperlemah perlawanan. Sebab seharusnya perlawanan membuatkan perbaikan, bukan sekadar pen…