Text
MEMBONGKAR KEDOK LIBERALISME DI INDONESIA
ika kita cermati, gema serta gaung Liberalisme di Indonesia memiliki frekuensi yang kurang lebih sama dengan yang terdengar di sumbernya. Pembebekan serta pengadopsian prinsip serta ajaran Barat sudah pada taraf yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh akal: sempurna, bahkan berlebihan. Saat Nurkholis Madjid (Cak Nur) melakukan peletakan batu pertama Sekularisme dan Liberalisme pada 3 Januari 1970, wacana tersebut terus bergulir hingga sekarang; masa dimana konsep Barat dipeluk, syariat Islam dicampakkan secara masif.
Bagi Cak Nur, gerakan pembaruan pemikiran Islam tidak bisa tidak, mesti dimulai dari menumbuhkan sikap liberal dalam menafsirkan ajaran Islam, karena itu diperlukan liberalisasi pandangan terhadap ajaran Islam. Pandangannya yang menjadi elan vital serta menginspirasi gerakan sekularisasi dan liberalisasi menjadi bola panas yang terus menggelinding hingga kini, memunculkan gelombang perlawanan serta kritisisme.
Buku Membongkar Kedok Liberalisme di Indonesia: Studi Kritis Pemikiran Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme merupakan salah satu hasil kerja keras tiada henti dari seorang cendekiawan Muslim yang masih peduli terhadap keberlangsungan ajaran Islam serta keselamatan aqidah umat Islam di Indonesia dari serangan pemikiran-pemikiran yang sesat lagi menyesatkan. Menentang arus sekularisasi dan liberalisasi ibarat perlawanan Daud terhadap Jalut. Daud bertubuh kecil dan Jalut bertubuh raksasa. Namun dengan berbekal ketapel, Daud berhasil memenangkan pertempuran.
P001102B | 320.51 QOS m | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain