Text
KETIKA SANG HABIB DIKRITIK
Kenikmatan terbesar bagi seorang muslim adalah nikmat Islam yang hakiki. Islam yang dibangun di atas tauhid dan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Terlebih tatkala seorang muslim melihat di sekelilingnya, betapa banyak manusia yang terjerumus dalam peribadatan kepada sesama makhluk. Sebagian manusia menyembah matahari. Sebagian manusia menyembah sapi. Sebagian yang lain menyembah batu. Sebagian yang lain menyembah pohon dan seterusnya.
Nikmat Islam yang dibangun di atas tauhid dan sunnah akan terasa semakin besar dan tinggi, tatkala seorang muslim melihat bahawasanya di antara saudara-saudaranya sesama muslim masih ada yang terjerumus dalam praktik-praktik kesyirikan dan kebid'ahan, baik mereka sadari atau tidak.
Sungguh sangat menyedihkan tatkala kita melihat bahwasanya di tanah air kita:
- Masih banyak kaum muslimin yang percaya kepada dukun.
- Masih banyak kaum muslimin yang percaya pada ramalan-ramalan.
- Masih ada kaum muslimin yang mempraktikkan sihir.
- Masih banyak kaum muslimin yang bekerja sama dengan jin dan mempraktikkan ilmu kebal.
- Masih banyak kaum muslimin yang masih memakai jimat dan jampi-jampi.
- Masih banyak kaum muslimin yang tidak mengenal sunnah-sunnah Nabi mereka, sementara begitu bersemangat melaksanakan ibadah-ibadah bid'ah yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
- Masih banyak kaum muslimin yang masih mencontoh ahlul kitab dalam tata cara beribadah, seperti beribadah dengan musik dan nyanyian.
Semoga buku ini membuka mata hati kita semua bahwa beribadah memiliki kaifiyat atau tata cara yang telah ditentukan oleh syariat dan tidak bisa diubah-ubah atau dimodifikasi. Dan menjadi tugas kita sesama muslim untuk saling mengingatkan.
P001067B | 297.211 FIR k | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain