Text
TENTANG TIRANI Dua Puluh Pelajaran dari Abad Kedua Puluh
SEJARAH TIDAK BERULANG, TETAPI BISA MEMBERI PELAJARAN Pada abad kedua puluh, negara-negara demokrasi Eropa jatuh ke dalam fasisme, Naziisme, dan komunisme. Dalam gerakan-gerakan itu, seorang pemimpin atau satu partai mengaku mewakili suara rakyat, menjanjikan akan melingdungi rakyat dari ancaman-ancaman eksistensial global, dan mengesampingkan nalar demi mitos. Sejarah Eropa menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat dapat terpecah, demokrasi dapat tumbang, etika dapat runtuh, dan orang-orang biasa dapat terjebak dalam keadaan yang tidak terbayangkan. Sejarah dapat mengakrabkan, dan dapat memperingatkan. Saat ini, kita tidaklah lebih bijak daripada orang-orang Eropa yang menyaksikan demokrasi menyerah kepada totaliterisme pada abad kedua puluh. Namun, ketika tatanan politik tampaknya terancam bahaya, keuntungan kita adalah kita dapat belajar dari pengalaman mereka untuk menghentikan berkembangnya tirani. Sekaranglah waktu yang tepat untuk melakukannya.
==============
“Sebuah karya yang layak dipertimbangkan, yang didasarkan pada sejarah namun bernapaskan kegentingan masa kini.” —W ashington Post “Ke-120 halamannya adalah pengantar singkat bagi semua hal penting yang bisa kita pelajari dari sejarah abad kemarin, dan semua yang tampaknya telah kita lupakan.” —Guardian “Buku ini akan membatu Anda terus berjalan untuk empat tahun ke depan atau berapa pun waktu yang dibutuhkan.” —Masha Gessen
P000947B | 361.1 TIM t | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain