Text
BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB (5)
Ali bin Abi Thalib ra adalah sahabat Nabi SAW pilihan yang hadir sejak permulaan Islam. Sejumlah predikat istimewa disandangnya. Termasuk As-Sabiqunal Awwalun, yaitu mereka yang mula-mula masuk Islam; menerima dakwah Nabi SAW. Ia dinikahkan dengan putri kesanyangan Rasulullah SAW, Sang pemimpin wanita surga, Fatimah binti Muhammad. Dari Ali dan Fatimah, lahir penyejuk mata dan buah hati Nabi SAW, Hasn dan Husein ra. Ali ra pun dijanjikan oleh Rasul SAW sebagai salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Panggung sejarah Islam di warnai dengan kontribusi besarnya. Dari kepiwaian beliau sebagai penglima perang pilih tanding sejak front pertama perang Badar. Selain itu, beliau juag di kenal memiliki keberanian yang luar biasa. Tercatat, dialah yang menggantikan posisi Rasulullah SAW menjelang hijrah ke madinah. Ketiak kediaman Nabi SAW di kepung, ia pun melakukan kamuflase dengan tidur berselimut di pembaringan beliau SAW, sehingga musyrikin Quraisy mengiranya sebagi Rasul. Karena merasa tertipu, mereka pun memukuli Ali ra. Dia pun tampil sebagi pembela di garis depan ketiak berhadapan denagn kelompok pengacau yang hendak merongrong dan menodai kehormatan khalifah Utsman bin Affan ra. Keberanian dalam menghadapi musuh terus ditunjukkan Ali bin Abi Thalib ra hingga menjelang akhir hayat. Tak ketinggalan ketika memimpin perang Shiffin dan Jamal hingga beliau syahid tikamn Ibnu Muljam. Sebagai sosok istimewa, tak mengherankan jika begitu banyak orang yang mencintainya, tak sdikit pula yang membencinya. Orang-orang yang berlebihan mencintai Ali ra menjelma menjadi kelompok Syiah, sementara yang secar ekstrem membencinya, bahkan berusaha membunuhnya, adalah cikal bakal dari kelompok Khwarij. Sementara Ahlussunnah wal Jamaah adalah kelompok pertengahan. Mereka mencintai Ali ra karena ia adalh salh seorang sahabat Nabi SAW yang paling utama dan khalifah Rasyidah yang ke-4. Namun, mereka juga tidak ekstrem menganggapnya sebagai sosok yang maksum dari kesalahan, dan tidak pula menganggapnya sebagi orang yang lebih berhak atas tampuk khilafah dibandingkan tiga khilafah sebelumnya, yaitu Abu Bakar, Umar dan Utsman ra. Yang pasti, nama harum Ali bin Abi Thalib ra telah tercatat dengan tinta emas sejarah, sebagaimana dokumentasi lengkap Dr. Ali Muhammad As-Shallabi dalm buku ini.
P000807B | 297.648 ALI b | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain