Text
ANTROPOLOGI SASTRA Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif
Antropologi sastra belum berkembang, termasuk di luar negeri. Sepanjang pengetahuan penulis buku yang secara eksplisit membicarakan hubungan antara sastra dan antropologi berjudul Literary Anthropology: a New Interdisciplinary Approach to People, Signs and Literature (Fernando Poyatos, ed., 1988). Dalam kurikulum di Fakultas Sastra, khususnya Jurusan Sastra Indonesia juga belum banyak dibicarakan. Pada umumnya disinggung secara sepintas lalu dalam kaitannya dengan psikologi sastra dan sosiologi sastra. Seperti psikologi sastra dan sosiologi sastra, antropologi sastra perlu dikembangkan. Dasar pertimbangannya, di antaranya: a) sastra jelas berkaitan dengan manusia, b) adanya kaitan yang erat antara sastra dan kebudayaan pada umumnya, c) banyak masalah, seperti bentuk-bentuk arkhais dan masalah- masalah masa lampau yang lain, menjadi isu utama dalam karya sastra, d) timbulnya minat terhadap sastra lisan, termasuk berbagai gejala yang berkaitan dengan tradisinya memerlukan data penunjang lain yang diduga tersedia dalam disiplin antropologi, e) perkembangan ilmu sastra semakin luas, khususnya sebagai multidisiplin. Buku ini ditujukan bagi para mahasiswa dalam bidang ilmu sosial humaniora, bidang sastra khususnya, baik S-1 maupun S-2 dan S-3. Buku ini juga bermanfaat bagi para dosen, guru-guru, baik pada tingkat SLTP maupun SLTA. Masyarakat pada umumnya dapat memanfaatkan buku ini dalam rangka memahami bahwa berbagai kearifan dievokasi dalam karya sastra, sehingga tetap dirasakan kehadirannya. Dalam bentuk yang berbeda karya sastra merupakan dokumen kehidupan manusia. Dalam banyak hal ber bentuk dokumen yang dimaksudkan melebihi kapasitas pengetahuan pada umumnya.
P000047B | 800 NYO a | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain