Perpustakaan Future Gate

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of INDONESIA TANPA LIBERAL

Text

INDONESIA TANPA LIBERAL

Artawijaya - Nama Orang;

Fenomena paham-paham yang merusak akidah Islam semakin marak dan berkembang di negeri ini. Dari mulai yang tidak masuk akal, sampai yang seolah-olah dikemas dengan bungkus ilmiah. Diantara paham yang merusak itu adalah; Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme, yang biasa disingkat dengan SEPILIS. Paham ini adalah ideologi impor dari Barat, yang kemudian berusaha dipasarkan dan dijajakan di negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia. Paham ini pada tahun 2005 sudah difatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena bertentangan dengan akidah kaum Muslimin.

Diantara pengasong paham SEPILIS itu tersebutlah nama Jaringan Islam Liberal (JIL), sebuah komunitas yang digawangi oleh anak-anak muda dari berbagai kalangan, dengan tujuan melawan segala bentuk fundamentalisme dan radikalisme agama, dengan melemparkan wacana-wacana sesat dan menyimpang dari keyakinan mainstream umat Islam. Mereka berusaha mendekonstruksi syariat, bahkan dengan cara-cara yang sangat ekstrim. Misalnya dengan mengatakan bahwa Islam adalah agama opolosan, finalitas kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam perlu ditinjau ulang, Al-Qur'an adalah produk budaya, dan lain sebagainya yang sangat menyimpang jauh dari keyakinan Ahlu Sunnah wal Jamaah.

Umat Islam menyebut kelompok ini sebagai "Kelompok Liberal", bukan "Islam Liberal". Karena, Islam bukan liberal, dan liberal bukan Islam. Islam tak butuh embel-embel, tak butuh kata sandingan yang bisa mereduksi ketinggian nama dan kehormatannya sebagai ad-din yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Islam itu tinggi, dan tak ada yang mampu melebihi ketinggian ajaran-ajarannya. Mereka yang silau dengan peradaban barat dan ideologi buatan manusia, akan menganggap bahwa Islam itu kurang sempurna, sehingga perlu ditambah, dikurangi, bahkan kalau perlu dipermak sesuai selera hawa nafsunya.

Gagasan mengenai Indonesia Tanpa Liberal adalah sah-sah saja, selama ide itu didasari pada dalil yang kokoh, pada studi dampak dan pengaruhnya pada masyarakat. Sebagaimana negara ini bisa melarang komunisme, maka liberalisme pun bisa dilarang jika ada political will pemerintah. Tinggal bagaimana umat Islam bisa melakukan pressure terhadap pemerintah dan menyadarkan masyarakat akan bahaya ideologi "Sepilis Global" yang diimpor dari barat, kemudian dipasarkan oleh para pengasongnya di negeri ini.

Buku ini mengulas sepak terjang kelompok liberal, latar belakang berdiri dan background para aktivisnya, serta sejarah panjang kampanye pluralisme agama di Nusantara yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, terutama sejak orang-orang Eropa datang ke negeri bersamaan dengan kolonialisme, yang kemudian memasarkan paham humanisme. Kalau dulu orang lebih mengenal istilah sinkretisme keyakinan, sekarang dikenal dengan sebutan pluralisme agama. Dua organisasi besar yang datang seiring dengan masuknya penjajahan ke negeri ini, seperti Freemason dan Theosofi, juga mengusung pluralisme agama dan kesatuan mengenai Tuhan (unity of God). Semua agama sama benar, meskipun pada praktek ibadahnya berbeda. Semua agama pada hakekatnya menyembah Tuhan yang sama, meskipun berlainan nama. Itulah keyakinan sesat yang mereka kampanyekan pada masa lalu, lewat Freemason dan Theosofi.



Buku ini dikemas dengan bahasa yang mengalir, cair, dan mudah dipahami. Tujuannya agar pesan yang disampaikan bisa menjangkau khalayak yang lebih banyak, tidak terbatas pada mereka yang khawwas secara intelektual. Namun begitu, fakta dan data, dalil-dalil dan argumentasi yang ditulis dalam buku ini dapat dipertanggungajawabkan validitasnya, insya Allah.



Pustaka Al-Kautsar sebagai penerbit buku Islam utama menghadirkan buku ini ke hadapan pembaca sekalian, sebagai upaya membentengi akidah umat Islam, dan mengetahui bagaimana sepak terjang musuh-musuh Allah. Semoga buku ini bisa bermanfaat dalam upaya membendung arus liberalisme di negeri ini. Selamat membaca!


Ketersediaan
P000375B320.51 ART iPerpustakaan SMA FGTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
320.51 ART i
Penerbit
Jakarta : Pustaka Al-Kautsar., 2012
Deskripsi Fisik
Soft Cover
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-592-591-0
Klasifikasi
320.51
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
1
Subjek
Sosial
Humaniora
Pemikiran
Info Detail Spesifik
xx+292 hlm
Pernyataan Tanggungjawab
Artawijaya
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Future Gate
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan Future Gate merupakan salah satu fasilitas Yayasan yang dibuat untuk mendukung proses pembelajaran serta pengembangan literasi di lingkungan Yayasan. Perpustakaan ini menyediakan berbagai koleksi bacaan dari berbagai macam genre yang menarik.
Para guru, siswa, alumni, maupun masyarakat umum dapat mengunjungi Perpustakaan Future Gate di hari kerja, Senin - Jumat. 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat dan Psikologi
  • Agama
  • Ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Sains dan Matematika
  • Teknologi dan Ilmu Terapan
  • Seni dan Olahraga
  • Sastra
  • Sejarah dan Geografi
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik