Text
BUNG TOMO Soerabaja di Tahun 45
Pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi wartawan kantor berita Domei. Pidato-pidatonya selalu meneriakkan "Allahu Akbar" dan mengobarkan semangat pejuang menentang tentara Sekutu. Sosoknya terekam kuat dalam potret diri yang mengacungkan telunjuk dan tatapan mata tajam. Sutomo atau Bung Tomo ialah tokoh "pemberontak" termasyhur. Kehadirannya jadi simbol perlawanan dalam pertempuran 10 November 1945. Ia lantas kerap mengkritik Orde Baru, terutama soal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Selepas masa perjuangan, dia masih membela kepentingan buruh dan pedagang kecil yang terancam hak-haknya di pengadilan. Naik haji dengan menggadaikan lukisan, perjalanan hidup Bung Tomo berakhir di Arafah. Kisah tentang Bung Tomo adalah jilid kelima seri "Tokoh Militer" yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2015. Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.
P000308B | 923.5 TEM b | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain