Text
MUHAMMADIYAH & PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA
“Keganjilan kerap menjadi ciri khas manusia. Di depan sang Maha Perkasa, saat ahalat misalnya, ia begitu perkasa untuk tidak berbuat nista; ia mampu menyempurnakan jumlah rakaat shalat. Tetapi dihadapan diri sendiri atau orang lain yang maha lemah, di tempat kerja, di pasar, ia bertekuklutut lunglai tak berdaya, sehingga ia dengan begitu mudah berbuat nista; ia ingkari kesadarannya tentang Tuhan yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui.”
P003263B | 147 SYA m | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain