Text
ULAMA KRITIS, BERJEJAK MANIS
Di segala zaman, kita merindukan ulama berkualifikasi sebenar-benar pewaris Nabi. Ulama yang dimaksud, istiqamah sebagai “Pembawa berita gembira dan pemberi peringatan” sebagaimana amanat bagi para Nabi.
Ulama sebagai pembawa berita gembira, insya Allah semua bisa melakukannya. Tapi ulama yang berani mengambil risiko dengan aktif memberi peringatan terutama kepada penguasa, boleh jadi, tak banyak.
Untuk itu, kita harus lebih sering dan serius mengkaji sejarah. Ambil-lah berbagai pelajaran penting! Nabi Ibrahim tegar berdebat dengan Namrud sang raja. Nabi Musa tak gentar menghadapi Firaun sang penguasa. Nabi Muhammad tak ragu mendakwahi Abu Lahab sang pembesar Quraisy.
Di negeri ini, di skala nasional, Buya Hamka tegas bersikap untuk hal yang sangat prinsip. Buya Natsir tak bisa diam atas apa yang dirasakannya menyimpang. Beserta ulama lain yang sevisi dengan keduanya, mereka seperti Imam An-Nawawi yang berani berkata “Tidak!” kepada penguasa yang sikap dan/atau kebijakannya menyimpang.
Buku ini menyajikan kisah puluhan ulama yang punya rekam jejak manis. Mereka benar-benar telah berjuang agar iman umat Islam selalu kukuh. Mereka berjuang, bernahi mungkar, agar terjamin kehidupan kita bebas dari maksiat. Mereka berjuang, beramar makruf, agar semua syariat Allah bisa tegak.
Buku ini, sejumput ikhtiar, agar kita tetap punya keyakinan bahwa berposisi sebagai “Sang Pemberi Ingat” itu sangat bermanfaat. Sungguh!
P001974B | 297.61 ANW u | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain