Text
MANTAN KIAI NU MENGGUGAT SHOLAWAT & DZIKIR SYIRIK (nariyah, al-fatih, munjiyat, thibbul qulub)
Jujur saja, saya dulu pernah bergelimang dalam kesyirikan dan kesesatan. Saat itu saya sering mengamalkan bacaan Shalawat Nariyah, Al-Fatih, Munjiyat, Thibbul Qulubdan sholawat-sholawat lainnya. Waktu itu saya percaya bahwa sholawat-sholawat yang saya amalkan tersebut mempunyai khasiat yang luar biasa, yaitu mampu menunaikan segala macam hajat yang saya inginkan! Saya tidak mengerti bahwa kalimat-kalimat yang terkandung dalam sholawatsholawat yang saya amalkan tadi isinya hampir seluruhnya berlumuran dengan kalimat-kalimat syirik dan kufur kepada Allah SWT. Subhanallah!! Waktu masih bergelimang dalam kesyirikan, bid'ah, dan khufarat saya merasa dalam posisi yang benar, sehingga membenci ahli hadits yang selalu mendasarkan pendapatnya pada hadits. Saya anggap mereka sudah di luar jalur. Keluarga saya pun bersikap sinis, menganggap mereka sebagai pengikut Muhammadiyah. Malah ada guru saya yang bercerita bahwa Muhammad Abduh, salah satu guru Muhammad Rasyid Ridha, matinya dalam keadaan su'ul khatimah dengan lidah menjulur. Saat tinggal di Mekkah saaya berkumpul dengan orang-orang NU dan jarang berkumpul dengan orang-orang Indonesia dari kalangan Muhammadiyah dan Salafy. Meskipun begitu saya sangat toleransi terhadap mereka. Sepulang dari Mekkah, saya berubah arah, mulai gemar kepada ahli hadits dan menyesuaikan diri dengan orang-orang yang selalu berlandaskan kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalam buku ini saya paparkan berbagai kesyirikan yang banyak terjadi di tengah masyarakat, saya kaji berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya sertakan juga kajian dari ulama di Saudi Arabia yang sudah tentu cocok dengan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya berharap buku ini bisaaa memberikan penerangan kepada orang-orang yang fanatik dengan berbagai macam kekeliruan, kesyirikan, dan kesesatan.
P001891B | 297.65 MAH m | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain