Text
BAGAIMANA BILA AJAL TIBA
Buku yang ada di hadapan Anda ini adalah salah satu pengingat. Ia mengingatkan kita agar tidak terbuai dengan kehidupan dunia, sehingga lalai dengan kehidupan sesungguhnya di akhirat, lebih dari itu, buku ini memotivasi kita agar tegar dan telaten meraih peluang yang amat sedikit itu untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki di akhirat.
Sesungguhnya secara umum, setiap kita telah mengetahui antara mana jalan keselamatan dan mana jalan kebinasaan, Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.” (Surat Al-Balad: 10)
Tetapi karena nafsu syahwat dan syubhat, kita seringkali lupa dan lengah. Selanjutnya, kita terlanjur terbiasa jauh dari ketaatan. Dan itulah mayoritas keadaan kita umat manusia. Lalu bagaimana kita bisa kembali kepada Rabb? Bagaimana kita bisa sadar sesadar-sadarnya tentang makna hidup? Bagaimana agar kita tak lagi menempuh jalan kesesatan? Bagaimana agar kita yakin bahwa agar kita yakin bahwa sebentar lagu -entah kapan- kita akan mati? Bagaimana agar kita selamat di kampung akhirat?
Tahukah Anda bahwa ada sebuah ayat yang setiap kali dipahami oleh orang yang lalai membuatnya bertaubat. Setiap kali diperhatikan oleh orang yang berpaling, menjadikannya segera kembali kepada Allah dan meminta ampunan-Nya. Sebuah ayat yang menceritakan tentang sebuah perjalanan … kepergian … sebuah perjalanan yang berat. Ayat tersebut adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Surat Ali Imran: 185)
Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, nisacaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
Dan Rasulullah pernah menggambarkan beratnya sakaratul maut, “Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Sesungguhnya kematian itu memiliki beberapa rasa kesakitan.”
P001624B | 297 ABD b | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain