Text
BUKU PUTIH KYAI NU
Terus terang, Sampai diusia + 35th saya ini
termasuk Kiai ahli bid’ah yang tentunya doyan tawassul pada mayat atau penghuni kubur, sering juga tabarruk dengan kubur sang Wali atau Kyai, bahkan sering dipercaya untuk memimpin Ziarah Wall Songo dan juga tempat-tempat yang dianggap keramat sekaligus menjadi imam tahlilan, ngalap berkah kubur, Marhabanan atau baca Barzanji, Diba’an, Maulidan, Haul dan Selamatan yang sudah berbau kesyirikan.
Semua yang bersifat Ta’abid atau ibadah kepada Allah harus ada dalil al-Quran dan as-Sunnah yang telah di contohkan Rasulullah dan yang di saksikan sekaligus di amalkan oleh para sahabat, jadi tidak boleh grudak gruduk hanya mengikuti banyaknya orang yang mengamalkan tanpa adanya dasar atau dalil. Apa lagi yang mengamalkan seorang kyai atau orang yang di anggap kyai, maka kebanyakan kita langsung megikuti, karena punya anggapan bahwa amalan kyai mesti bener. Mestinya kita bertanya dulu kepada kyai biar tidak terjerumus dengan amalan yang dasarnya hanya kabar burung atau mengikuti kebanyakan nnanusia di permukaan bumi ini.
Untuk itulah buku ini saya susun sebagai koreksi total atas kekeliruan yang saya amalkan dan sekaligus merupakan permohonan maaf saya terhadap warga NAHDLOTUL ULAMA (NU) di manapun berada yang merasa saya sesatkan dalam kebid'ahan dari Marhabanan, baca Barzanji atau Diba’an, Maulidan, Haul dan Selamatan dari A sampai Z yang sudah berbau kesyirikan dan juga sebagai wujud pertaubatan saya. Semoga Allah senantiasa menerinna taubat dan mengampuni segala dosa-dosa saya yang lalu (Amin, Yarobbal Alamin).
Penjelasan yang begitu gamblang dari sang kyai tentang amaliah-amaliah bid’ah, syirik dan kufur kepada Allah yang pernah bellau ajarkan kepada ummat. Semoga pembaca akan menemukan hidayah dalam perenungan sebuah kebenaran, dan akan memperoleh pencerahan ilmu yang bermanfaat. Kita hanya mohon pertolongan kepada Allah serta kekuatan
P001490B | 297.65 AFR b | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain