Text
PERSPEKTIF, POTENSI, DAN KETAHANAN ENERGI INDONESIA
Apresiasi saya berikan untuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolog (BPPT) yang telah menyusun buku Ini. Di dalamnya, sektor transportasi diulas secara khusus. Salah satu persoalan dalam penyelenggaraan transportasi di Indonesia adalah penggunaan energi. Selama ini, konsumsi energi untuk menunjang kegiatan transportasi didominasi bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar dipasok dari impor. Di lain pihak, subsidi untuk pengadaan BBM juga masih cukup besar. Untuk itu perlu adanya solusi untuk mengurangi penggunaan BBM.
Beberapa hal yang tengah didorong oleh Kementerian Perhubungan adalah pengalihan moda transportasi masyarakat dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal, peremajaan angkutan umum untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, dan penggunaan energi alternatif sebagai pengganti BBM. Dalam buku ini, dapat dilihat berbagai solusi alternatif penyediaan energi, seperti penggunaan bahan bakar nabati (BBN) dan tenaga listrik. Saya berharap buku ini dapat menginspirasi kita semua dalam mendukung Ketahanan Energi Nasional, serta bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
embangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pilihan terakhir. P Kata-kata "pilihan terakhir" seolah menutup celah pemanfaatan PLTN di Indonesia di masa depan. Kalau tidak nuklir opsinya apa? Buku ini secara rinci mampu menjelaskan bagaimana memperoleh energi listrik berkapasitas besar, harga terjangkau dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, dan industrialisasi terus berkembang pasti membutuhkan pembangkit listrik berskala besar. Kapasitas listrik yang besar, selain untuk mendukung elektrifikasi sektor transportasi, juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan di sektor industri, bisnis dan rumah tangga. Saya setuju dengan kesimpulan dalam buku ini bahwa PLTN merupakan opsi realistis dan solusi yang memenuhi kriteria tersebut.
Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto, Kepala BATAN
Nga-negara OECD dan BRICS sudah sejak lama mempersiapkan a disebut Energy Transition, yaitu perubahan struktural jangka panjang sistem energi negara mereka masing-masing, baik menyangkut keragaman sumber energi, cara pendistribusian maupun pemanfaatan energi di sektor
P001445B | 333.8 UNG p | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain