Text
KIAT-KIAT ISLAM MENGATASI KEMISKINAN
Islam berusaha mengatasi kemiskinan dan berusaha keras untuk mencari jalan keluarnya serta mengawasi kemungkinan dampak yang timbul karenanya, guna menyelamatkan aqidah, akhlak, amal perbuatan, memelihara kehidupan rumah tangga, dan melindungi kestabilan dan ketentraman masyarakat, di samping itu juga untuk mewujudkan jiwa persaudaraan antara sesama kaum Muslimin.
Miskin dan kaya keduanya sama-sama merupakan cobaan dan ujian bagi seorang hamba. Orang yang miskin diuji dengan kefakirannya, apakah ia dapat bersabar ataukah tidak. Sementara orang kaya diuji dengan kekayaannya, apakah ia dapat bersyukur, ataukah kufur terhadap nikmat Allah.
Manusia yang paling beruntung adalah yang bertakwa kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya dan menjauhkan syirik, serta benar dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Orang kaya hendaklah beribadah dengan cara bersyukur. Artinya, ia melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, menggunakan harta dan kekayaannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, menuntut ilmu, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, sedekah, membantu sanak kerabat yang miskin dan papa, menolong fakir miskin dan orang-orang yang susah, memberikan makan kepada orang-orang yang lapar dan membutuhkan, meminjamkan harta kepada orang-orang yang kesulitan, melaksanakan ibadah haji, umrah, dan ibadah-ibadah lainnya.
Adapun orang miskin hendaklah beribadah dengan cara bersabar atas apa yang menimpanya. Artinya, ia bersabar atas kefakiran dan kemiskinan yang telah ditakdirkan oleh Allah, tetapi ia tetap berusaha mencari nafkah dengan sungguh-sunguh dan senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya, merasa puas dan cukup dengan apa-apa yang Allah karuniakan.Â
Jadi, orang yang mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa, apakah ia orang kaya ataukah ia orang miskin.
P001182B | 297.56 YAZ k | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain