Text
AQIDAH MUSLIM DALAM TINJAUAN AL-QURAN DAN AS-SUNNAH
Mengenal aqidah Islamiyah yang shahih (benar) serta menjadikan aqidah ini sebagai tujuan utama dalam dakwah ilallah merupakan salah satu dari kewajiban dan tanggung jawab yang paling utama didalam agama Islam.
Mengenal landasan-landasan pokok ajaran tauhid telah menjadi urgensi dakwah para Nabi dan Rasul serta para pengikut mereka 'alaihim wa 'ala Nabiyyina afdhal ash-shalatu was-salam-. Demikian juga dengan inti sari ajaran dan pokok utama dakwah Nabi kita yang mulia, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Didalam surah al-Anbiya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Dan tidaklah Kami mengutus sebelum engkau (Muhammad) seorang Rasul, kecuali kami mewahyukan kepadanya, bahwa tiada sembahan selain Aku, maka beribadahlah kalian-hanya-kepada-Ku."
Dan juga pada ayat yang lain, Allah berfirman,
"Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul -yang menyeru- agar mereka -umat tersebut- beribadah hanya kepada Allah dan menjauhkan diri dari thaghut." (an-Nahl: 36)
Demikianlah seruan dakwah para Nabi dan Rasul, kesemuanya menyerukan,
"Sembahlah Allah, tiada sembahan bagi kalian selain-Nya."
Ma'rifah hamba akan keagungan Rabb penciptanya, ma'rifah nama-nama Nya yang sangat indah dan seluruh sifat-Nya yang sangat agung, merupakan ilmu yang sangat bermanfaat. Ilmu yang diharuskan seorang hamba untuk mempelajarinya, menelaahnya, menjangkau makna dan kandungannya hingga hamba tersebut dapat merealisasikannya dalam amalan, yang zhahir maupun yang batin. Di dalam Tafsir Ahkaam al-Qur'an yang ditulis oleh Ibnul Arabi al-Maliki, beliau mengatakan, "Bahwa kemuliaan suatu ilmu didasari oleh kemuliaan objek ilmu tersebut. Sementara al-Baari -yaitu Allah ta'ala adalah objek ilmu yang paling mulia, dengan demikian mengetahui nama nama-Nya dan juga sifat-sifat-Nya adalah ilmu yang paling mulia."
P001170B | 297.2 MUH a | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain