Text
PANDUAN MENGELOLA SEKOLAH TAHFIZH
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa beraktifitas sebagaimana biasa, buku ini membahas tentang petunjuk dalam mengatur sekolah yang berbasis tahfizh, berikut di antara isinya:
***
Penilaian Dalam Halaqah Tahfizh
Tujuan penilaian dalam halaqah-halaqah tahfizh Al-Quran adalah untuk mengukur perkembangan bacaan Al-Quran siswa, baik dari sisi ketekunan hafalan maupun kebagusan setoran dan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi-materi pendukung.
1. Tatacara penilaian bacaan Al-Quran dan Penguasaan Materi Penunjang
a. Menilai bacaan Al-Quran siswa
Penilaian bacaan Al-Quran hanya bisa dilakukan dengan ujian lisan, karena siswa belajar dan mengajar Al-Quran dengan cara pengejaan, juga melihat urgensi memperbagus setoran ketika sedang membacanya. Ini tentu tidak bisa dilakasnakan kecuali dengan ucapan. Sebagian siswa mungkin juga ada yang tidak bisa membaca dan menulis, dan kalau toh bisa membaca dan menulis, dia tidak bisa menulis rasm utsmani sebagaimana tulisan yang ada di mushaf, mereka hanya mengenal rasm imla’i (tulisan tangan) saja.
Ujian-ujian lisan memiliki dampak positif dan negatif yang banyak sekali. Di antara dampak positifnya adalah:
1. Guru mampu menilai praktik siswa dalam menyetordengan benar, dan kelancarannya.
2. Guru bisa menguji siswa tentang tingkatan-tingkatan bacaan siswa, macam-macam mad, tempat-tempat waqaf, membaca ghunah, terampil dalam mengucapkan huruf sesuai dengan makhrajnya dan sesuai dengan sifat-sifatnya, seperti tafkhim dan tarqiq (membaca tebal dan tipis), dan semisalnya.
***
P001132B | 371 TIM p | Perpustakaan SMA FG | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain